Sunday 18 August 2013

Jurnalisme Online


Hingga kini media massa tetap diyakini sebagai alat paling ampuh dalam mempengaruhi opini publik. Industri media cetak, media elektronik serta media online  merupakan bisnis dan industri yang banyak menjadi incaran pengusaha. Ada kompetisi sengit di antara sesama perusahaan media massa. Mereka berlomba-lomba menyajikan informasi yang paling aktual dan menarik, dengan harapan mendapatkan banyak pelanggan. Media massa berkompetisi dalam menggaet jumlah pembaca, pendengar dan pemirsa yang tinggi. Mereka berlomba mendapatkan ikkan dalam jumlah yang besar sebagai pemasukan utama perusahaan-perusahaan media massa tersebut.


Namun, di zaman tehnologi informasi yang semakin berkembang pesat seperti saat ini, ada babak baru dalam praktek jurnalistik. Boleh dibilang sekarang adalah zamannya jurnalisme online, baik itu dalam bentuk portal berita yang memang sejak awal lahir dari gagasan membuat media berbasis internet, maupun media internet yang lahir sebagai pelengkap media yang sudah ada sebelumnya. Saat ini hampir tidak ada satu mediapun baik itu media cetak (koran, majalah, tabloid) maupun media elektronik (radio dan televisi) yang tidak memiliki website sebagai alternatif pembaca, pendengar, atau penontonnya mengakses hasil produksi media mereka.

Bahkan media online yang dimiliki media cetak sudah menjadi seperti pengalihan bentuk produksi media. Maklum, masyarakat sekarang ini, terutama dikota-kota besar lebih membutuhkan mengakses informasi dari media melalui gadget yang ada digenggaman mereka. Tingginya mobilitas seseorang seakan sudah tidak memungkinkan lagi membawa-bawa atau membaca koran. Kecendrungan lainnya masyarakat melalui gadgetnya hanya membaca atau mencari informasi yang mereka butuhkan. Hal ini membuat produksi media berupa barang cetakan seperti koran mulai ditinggalkan. Teknologi kertas semakin terdepak oleh teknologi internet. Kejayaan surat kabar dan media lain berbasis kertas semakin tergeser oleh keberadaan media online berbasis internet. Internet telah menyulap industri media massa konvensional menjadi industri berbasis digital. Trennya sekarang, ekspansi media massa konvensional menuju media online berbasiskan internet semakin semarak.

Kolapsnya sejumlah perusahaan surat kabar di Amerika Serikat pada awal tahun 2011 lalu, membuktikan bahwa era kertas akan segera berakhir. Dan babak baru era digital, di mana segenap perindustrian dialihkan menggunakan teknologi internet, akan menghegemoni dunia. Hal ini menuntut para jurnalis online untuk selalu meningkatkan kompetensi mereka. Penguasaan bahasa asing, sudah menjadi keharusan yang tidak bisa ditinggalkan. Tentu juga mereka harus menguasai beragam teknik reportase, investigasi dan penulisan berbagai produk naskah jurnalistik modern. Seiring dengan berkembangnya media digital,Jurnalisme online juga berkembang pesat. Jurnalisme online adalah kegiatan penyampaian informasi melalui media online atau internet. Ciri khusus yang melekat pada jurnalisme online ialah kecepatannya dalam menyampaikan informasi. Dalam hitungan menit bahkan detik berita aktual yang terjadi bisa tersampaikan. Karakteristik tulisan yang umumnya langsung menyasar ke inti (straight news) membuatnya bergaya ringkas, pendek, dan padat.

Salah satu alasan mengapa jurnalisme online diminati banyak orang adalah sifatnya yang gratis diakses (free). Sedangkan jurnalisme tradisional masih berbayar. Hal penting lainnya, yaitu interaksi. interaksi dalam jurnalisme online bisa dikatakan sangat cepat dengan munculnya fitur komentar, message, suara pembaca, dst. Sedangkan jurnalisme tradisional atau konvensional membutuhkan waktu beberapa hari untuk menampilkan respon dari pembacanya (feed back). Kelemahan jurnalisme online adalah segmen yang sempit, karena semua kalangan bisa mengakses berita yang ditampilkan di mediaonline. Umumnya di daerah pedesaan yang belum memiliki koneksi internet serta masyarakat yang memang belum mempunyai pengetahuan memadai untuk mengakses internet.

Jurnalisme online merupakan proses kegiatan yang berhubungan dengan proses pencarian, pengumpulan, pengelolaan dan penayangan berita, informasi, pengetahuan dan hiburan melalui media elektronik yang berbasis online atau langsung tayang. Setiap pihak yang terlibat dalam sistem jurnalisme online layak disebut jurnalis online. Tidak ada perbedaan besar antara jurnalis online dan jurnalis konvensional. Perbedaannya hanya terletak pada output medianya saja. Wartawan konvesional bekerja untuk penerbitan surat kabar, majalah, tabloid, dan buletin. Sementara jurnalis online mengaktualisasikan karya  melalui jaringan internet. 

Nah, yang jadi masalah sekarang adalah tidak semua media internet disebut sebagai produk jurnalistik. Krena sebuah produk jurnalistik harus melalui tahapan klarifikasi terlebih dahulu sebelum menjadi informasi yang siap untuk dikonsumsi publik. Portal-portal berita yang sudah beken seperti detik.com, kompas.com. tempointeraktif, dll. Sementara media internet lain yang juga menjadi sarana tulis menulis seperti blog terkadang tidak melewati proses klarifikasi dan banyak juga yang copy paste dari artikel lain yang sumber awalnya juga patut dipertanyakan. Memang harus ada pembatasan mana yang bisa disebut sebagai jurnalisme online dan jurnalis online dan mana yang bukan. 

Blog dan media internet lain yang tidak melalui proses klarifikasi layaknya produk jurnalistik mungkin bisa dikatagorikan sebagai citizen jurnalism dan jurnalis warga. Meskipun ada hasil karya para jurnalis warga ini yang dimuat atau diberitakan oleh media mainstream. Itupun harus melalui proses klarifikasi oleh redaksi media mainstream bersangkutan sebelum dinyatakan layak terbit atau layak tayang. 

Jurnalisme online memikul tanggung jawab besar dalam menjaga idealisme media massa, dan harus bisa memposisikan diri sebagai corong publik. Artinya media massa harus menyuarakan aspirasi rakyat, bukan sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah yang berkuasa. Agar media massa, terutama media online tidak terperosok dalam politik kekuasaan, maka para praktisi media massa harus pandai dalam menjaga jarak dengan segala kepentingan politik yang berorientasi pada kekuasaan. Media massa telah terbukti secara ampuh mempengaruhi publik dalam melakukan berbagai perubahan sosial berskala lokal, nasional, regional hingga Internasional. Pers berkontribusi besar dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan peradaban manusia yang humanistis serta demokratis. Media massa menjadi kekuatan ampuh yang berperan strategis dalam mempercepat terjadinya perubahan sosial masyarakat.

Saat ini terdapat sekitar 1.000 media cetak dan ratusan media elektronik di Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki media massa lokalnya masing-masing. Sesungguhnya peradaban manusia pada zaman ini sudah mencapai puncak kejayaannya melalui kehadiran media massa yang dengan intensif menghadirkan berbagai menu informasi, pengetahuan, berita dan hiburan yang menarik dan terkini. Tetapi pada sisi lain, setiap orang harus mempunyai kesadaran mental (moral) terlebih dahulu sebelum bergulat lebih jauh dengan kemajuan dunia informasi melalui media massa yang semakin liberal dan kapitalistik.

Tips mengkonsumsi produk jurnalisme online : Pastikan berita yang anda baca dari situs online media terpercaya, terverifikasi, dan diakui, pastikan berita yang anda baca dari situs online media terpercaya, terverifikasi, dan diakui. Cari portal berita yang fokus memberitakan hal yang Anda gemari. Jadi, Anda tidak pusing memilah berita mana yang akan dibaca.
sumber :
  • http://www.anneahira.com
  • beberapa sumber lain.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2014 ARTEKBA.

Designed by Template | MyBlogger